Manusia dan Pandangan Hidup
1. Pengertian Pandangan Hidup dan Ideologi
1.1. Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup adalah sikap manusia yang paling mendasar dalam menyikapi setiap hal yang terjadi dalam hidupnya, baik itu berupa masalah, tugas, tantangan dan segala yang dilakukannya manusia pasti mempunyai pandangannya masing – masing.
Saya sebagai makhluk Tuhan yang beragama meyakini bahwa Tuhan itu ada,dan sangat berperan penting dalam kehidupan.banyak hal – hal yang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat di dunia ini, karena memang hal tersebut tidak akan bisa kita pikirkan dengan pikiran kita yang terbatas.hal inilah yang kita sebut sebagai iman.banyak orang yang mempertanyakan tentang kepercayaan orang lain yang tidak bisa diterima dengan akal sehatnya. Jawabannya adalah iman.karena iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.sama halnya seperti rasa sakit, cinta, dan kasih, yang kita tidak dapat mengetahui seperti apa wujudnya, dan tidak dapat kita pikirkan dengan akal sehat tetapi kita mempercayai keberadaan hal tersebut.
1.2. Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari bahasa yunani dan merupakan gabungan dari dua kata, yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 (tahun 1796) untuk mendefinisikan sains tentang ide. Pengertian ideologi secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan, dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti luas, gagasan, keyakinan, dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti lusa, ideologi adalam pedoman normatif yang dipakai oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nilai dasar, dan keyakinan yang dijunjung tinggi.
2. Pengertian Cita - Cita
Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan
masa depannya, bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi
sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah mimpi belaka. Bagi orang yang
menganggapnya sebagai tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang
dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas
dan mantap dalam kehidupan ini sehingga ia menjadi sebuah akselerator
pengembangan diri namun bagi yang menganggap cita-cita sebagai mimpi maka ia
adalah sebuah impian belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk
melangkah maju. Manusia tanpa cita-cita ibarat air yang mengalir dari
pegunungan menuju dataran rendah, mengikuti kemana saja alur sungai membawanya.
Manusia tanpa cita-cita bagaikan seseorang yang sedang tersesat yang berjalan
tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan dapat lebih jauh tersesat lagi. Ya,
cita-cita adalah sebuah rancangan bangunan kehidupan seseorang, bangunan yang
tersusun dari batu bata keterampilan, semen ilmu dan pasir potensi diri.
3. Makna Sikap Hidup
Sikap hidup adalah suatu keadaan
hati untuk menghadapi hidup ini. Apakah kita mempunyai sikap yang positif atau
yang negatif. atau kita mempunyai sikap optimis atau pesimis?
Sikap itu ada didalam diri kita
masing-masing dan hanya kita sendiri yang tahu.orang lain
akan baru tahu setelah kita bertindak. Sikap itu sangat penting, setiap manusia
mempunyai sikap dan sudah tentu tiap-tiap orang berbeda sikapnya. Sikap dapat
dibentuk sesuai kemauan dan keinginan yang membentuknya.
Sikap juga dapat berubah
dikarenakan situasi, kondisi, dan juga lingkungan. Dalam menghadapi kehidupan,
manusia selalu menghadapi manusia lain atau menghadapi sekelompok manusia. Ada
beberapa sikap etis dan non etis. Sikap etis
disebut juga sikap positif, dan sikap non etis disebut juga sikap
negatif.
Sikap hidup merupakan
hal yang sangat penting dalam kita menjalani kehidupan ini. Menyikapi setiap
apa yang terjadi dalam kehidupan ini akan membawa kita ke dalam perubahan yang
mendasar dalam perjalanan hidup kita. Sikap hidup apa yang akan kita
ambil selalu bercermin dalam 2 hal, yaitu positif dan negatif.
4. Hubungan Manusia dan Pandangan Hidup
Hubungan manusia dengan pandangan hidup sangat erat
kaitannya karena manusia sangat membutuhkan pandangan hidup supaya mereka
mendapatkan tujuan dari hidup mereka, pandangan hidup akan menjadi tiang besar
di dalam diri setiap manusia. Manusia adalah makhluk Allah SWT yang diciptakan
dengan kesempurnaannya dapat memiliki akal dan pikiran, serta hati yang
membentuk karakter manusia yang terbentuk dari 3 unsur, yaitu pikiran, hati
nurani, dan hawa nafsu. Ketiganya harus berjalan secara seimbang dan saling
mengendalikan satu sama lain untuk menjadikan manusia itu memiliki karakter
yang baik. Manusia harus dapat berpikir kritis dan ilmiah untuk menentukan masa
depannya dengan menjadikan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Oleh
karena itu, manusia harus mengerti apa arti dari pandangan hidup itu sebenarnya
supaya mereka tidak terjerumus pada hal-hal yang bersifat negatif. Pandangan
hidup adalah sikap yang paling mendasar yang dimiliki oleh manusia dalam
menyikapi permasalahan yang terjadi di dalam kehidupannya, pendapat atau
pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, sebagai petunjuk
kehidupan di dunia.
Manusia dan Harapan
1. Pengertian dan Makna dari Harapan
Harapan
berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu
terjadi atau suatu yang belum terwujud. Kata orang, manusia tanpa harapan
adalah manusia yang mati sebelum waktu-nya. Bisa jadi, karena harapan adalah
sesuatu yang hendak kita raih dan terpampang dimuka. Hampir sama dengan visi
walau dalam spektrum sederhana, harapan merupakan cip-taan yang kita buat sebagai
sesuatu yang hendak kita raih. Jadi hidup tanpa harapan adalah hidup tanpa visi
dan tujuan.
2. Makna Kepercayaan
Kepercayaan adalah
kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan
padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang
dan konteks sosialnya.
Pengertian kepercayaan
menurut beberapa ahli, yaitu :
(Moorman, 1993) Ketika
seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan
berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang
kurang dipercayai.
Menurut
Rousseau et al (1998), kepercayaan adalah wilayah psikologis yang merupakan
perhatian untuk menerima apa adanya berdasarkan harapan terhadap perilaku yang
baik dari orang lain.
(Mayer et al, 1995)
kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima
resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan
melakukan tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari
kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya.
Menurut
Ba dan Pavlou (2002), kepercayaan sebagai penilaian hubungan seseorang dengan
orang lain yang akan melakukan transaksi tertentu sesuai dengan harapan dalam
sebuah lingkungan yang penuh ketidakpastian.
(Morgan
& Hunt, 1994) kepercayaan terjadi ketika seseorang yakin dengan
reliabilitas dan integritas dari orang yang dipercaya.
McKnight, Kacmar,
dan Choudry (dalam Bachmann & Zaheer, 2006), menyatakan bahwa kepercayaan
dibangun sebelum pihak-pihak tertentu saling mengenal satu sama lain melalui
interaksi atau transaksi. Kepercayaan secara online mengacu pada kepercayaan
dalam lingkungan virtual.
Menurut Rosseau,
Sitkin, dan Camere (1998), definisi kepercayaan dalam berbagai konteks yaitu
kesediaan seseorang untuk menerima resiko. Diadaptasi dari definisi tersebut,
Lim et al (2001) menyatakan kepercayaan konsumen dalam berbelanja internet
sebagai kesediaan konsumen untuk mengekspos dirinya terhadap kemungkinan rugi
yang dialami selama transaksi berbelanja melalui internet, didasarkan harapan
bahwa penjual menjanjikan transaksi yang akan memuaskan konsumen dan mampu untuk
mengirim barang atau jasa yang telah dijanjikan.
3. Nilai-nilai Budaya sebagai Tolak Ukur Harapan
Dalam hasil budaya yang berupa sastra, dapat dihayati adanya
kandungan nilai budaya yang dibawa penulisnya sebagai gagasan utama.
Dalam sastra jawa misalnya antara lain terdapat nilai budaya
meliputi :
a. Nilai kejuangan dan semangat pengorbanan
Yaitu, nilai perjuangan sebagai tolak ukur dan diharapkan
dimiliki masyarakat, seperti kesetiaan, kesungguhan, kedisiplinan, dll.
b. Nilai kerumahtanggaan
Yaitu, nilai yang diharapkan berkembang dalam setiap
keluarga.
c. Nilai kemandirian kaum wanita
yaitu, Nilai yang diharapkan dapat dimiliki setiap wanita.
Dalam hidup di dunia, manusia dihadapkan pada persoalan yang
beragam baik itu masalah positif maupun negatif. Untuk menghadapi persoalan
hidup tersebut manusia perlu belajar dari manusia lainnya baik formal maupun
informal agar memiliki kehidupan yang sejahtera.
Menurut Aristoteles, hidup dan kehidupan itu berasal dari
generation spontanea, yang berarti kehidupan itu terjadi dengan sendirinya.
Dengan pengetahuan serta pengertian agama tentang adanya kehidupan abadi di
akhirat, manusia menjalankan ibadahnya. Ia akan menjalankan perintah Tuhan
melalui agama, serta menjauhkan diri dari larangan yang diberikan-Nya. Manusia menjalankan
hal itu karena sadar sebagai makhluk yang tidak berdaya di hadapan Tuhan.
Referensi
0 komentar:
Posting Komentar