1. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan
berasal dari kata “gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak tentram di hati
atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi
(menanti), cemas dan sebagainya.
Kegelisahan menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, artinya merasa gelisah, khawatir, cemas atau takut dan jijik. Rasa gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat yang menyatakan bahwa manusia yang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut. Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahan. Kegelisahan yang cukup lama akan menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia.
Kegelisahan menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, artinya merasa gelisah, khawatir, cemas atau takut dan jijik. Rasa gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat yang menyatakan bahwa manusia yang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut. Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahan. Kegelisahan yang cukup lama akan menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia.
Manusia selama
ini seringkali tenggelam dalam kegelisahan. Berbagai penyebab kegelisahan telah
menyita waktu dan perhatian manusia, dan sayangnya banyak yang tidak menyadari
betapa mengganggunya kegelisahan itu. Kegelisahan yang timbul dalam diri kita
sebenarnya dibuat oleh kita sendiri, kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita
melalui ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan
dan melalui khayalan yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap
kejadian atau benda. Hanya jika kita dapat melihat suatu kejadian atau benda
dengan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di dunia ini dan
bahwa keakuan kita sendiri merupakan khayalan liar yang membawa kekacauan dalam
pikiran yang tidak terlatih. Kegelisahan adalah suatu rasa tidak tenteram,
tidak tenang, tidak sabar, rasa khawatir/cemas pada manusia. Kegelisahan
merupakan gejala universal yang ada pada manusia manapun. Namun kegelisahan
hanya dapat diketahui dari gejala tingakah laku atau gerak – gerik seseorang
dalam situasi tertentu. Jadi, kegelisahan merupakan sesuatu yang unik sebagai
manifestasi dari perasaan tidak tenteram, khawatir,
ataupun cemas.
Kegelisahan
hanya dapat diketahui dari gejala tingkahlaku atau gerak gerik seseorang dalam
situasi tertentu. Gejala gerak gerik atau tingkah laku itu umumnya lain dari
biasanya, misalnya berjalan mondar-mandir dalam ruang tertentu sambil
menundukkan kepala, duduk merenung sambil memegang kepala, duduk dengan wajah
murung,malas bicara, dan lain-lain.kegelisahan juga merupakan ekspresi dari
kecemasan. Masalah kecemasan atau kagalisahan berkaitan juga dengan masalah
frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami
frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Hal ini
terjadi karena adanya keterbatasan manusia untuk dapat mengetahui hal-hal yang
akan datang atau yang belum terjadi. Hal ini terjadi misalnya karena adanya
suatu harapan, atau adanya ancaman. Manusia gelisah karena takut terhadap
dosa-dosa dan pelanggaran (yang telah dilakukan), takut terhadap hasil kerja
(tidak memenuhi kepuasan spiritual), takut akan kehilangan milik (harta dan
jabatan), atau takut menghadapi keadaan masa depan (yang tidak disukai).
Sedangkan sumber kegelisahan berasal dari dalam diri manusia (internal)
misalnya rasa lapar, haus, rasa sepi, dan dari luar diri manusia (eksternal)
misalnya kegelisahan karena diancam seseorang.
Penyebab lain
kegelisahan karena adanya kemampuan seseorang untuk membaca dunia dan
mengetahui misteri hidup. Kehidupan ini yang menyebabkan mereka menjadi
gelisah. Mereka sendiri sering tidak tahu mengapa mereka gelisah, mereka
hidupnya kosong dan tidak mempunyai arti. Orang yang tidak mempunyai dasar
dalam menjalankan tugas (hidup), sering ditimpa kegelisahan. Kegelisahan yang
demikian sifatnya abstrak sehingga disebut kegelisahan murni, yaitu kegelisahan
murni tanpa mengetahui apa penyebabnya. Bentuk- bentuk kegelisahan manusia
berupa keterasingan, kesepian, ketidakpastian. Perasaan-perasaan semacam ini
silih berganti dengan kebahagiaan, kegembiraan dalam kehidupan manusia.
2. Sumber-sumber Kegelisahan
2. Sumber-sumber Kegelisahan
Kegelisahan
dan kecemasan merupakan hal yang wajar dan manusiawi. Bukankah setiap harinya
kita selalu dihadapkan pada berbagai permasalahan hidup? Memanglah benar, bahwa
kita hidup tak bisa lari dari masalah, karena semakin diri kita lari dari
masalah, hidup kita pun menjadi semakin bermasalah dan cara terbaik untuk
menyelesaikan permasalahan itu adalah dengan mencari akar permasalahan, sehingga
setiap kegelisahan itu datang, maka ia tidak kembali mendatangkan banyak
masalah. Ya kira-kira kurang lebihnya seperti sebuah motto "Mengatasi
masalah tanpa masalah".
Berikut
ini sumber-sumber penyebab kegelisahan, yaitu :
1. Melemahnya iman dan semakin rapuhnya
kekuatan hati, sehingga kegelisahan pun selalu menghantuinya.
2. Lemahnya kepercayaan diri, sehingga ia
semakin ragu akan kemampuan dirinya sendiri, walaupun banyak potensi dari
dirinya yang masih bisa digali.
3. Angan-angan yang tidak realistis, yang
tidak sesuai dengan kemampuan diri atau juga tidak dibarengi dengan usaha yang
nyata dan keras.
4. Terlalu memikirkan lawan jenisnya
walaupun belum menjadi haknya. Pada awalnya mungkin itu suatu keindahan, namun
pada tahap berikutnya akan menimbulkan permasalahan hati yang menyiksa.
5. Kesaksian dan sumpah palsu yang
diucapkan/diikrarkan. Hal ini tentunya akan membuat hati tidak tenang karena
sudah melakukan kebohongan.
6. Hilangnya kepercayaan dari orang-orang
yang sebelumnya telah memberikan kepercayaan kepadanya.
7. Beban hidup dan masalah yang semakin
meningkat, yang tidak dibarengi dengan kesiapan fisik juga mental.
8. Ketakutan akan masa depannya, sehingga
ia terus dibayangi rasa was-was dalam hati, diri juga pikirannya.
9. Terlalu berpaku pada masa lalu yang
buruk, yang tidak membuatnya segera bangkit untuk menciptakan suasana masa
depak yang lebih baik.
10. Terlalu menutup diri dari orang-orang
di sekitarnya, sehingga tidak mau berbagi dan sharing tentang segala
permasalahannya.
3. Keterasingan
Keterasingan
berasal dari kata terasing, asal kata dari kata dasar asing. Kata asing berarti
sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari
pergaulan, terpisahkan dari yang lain,atau terpencil. Jadi, keterasingan
berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpisah dari
yang lain atau terpencil. Apapun makna yang kita lekatkan pada istilah
keterasingan, yang jelas ia merupakan bagian dari hidup manusia. Sebagai bagian
dari hidup manusia, sebagaimana juga kegelisahan, maka keterasingan pun
memiliki sifat universal. Ini berarti bahwa keterasingan tidak pernah mengenal
perbedaan manusia. Sebentar ataukah lama setiap orang akan pernah mengalami
keterasingan ini, meskipun kadar atau penyebabnya berbeda-beda.
4. Kesepian
Kesepian
berasal dari kata sepi, artinya sunyi, lengang, tidak ramai, tidak ada orang
atau kendaraan, tidak banyak tamu, tidak banyak pembeli, tak ada apa-apa, dan
sebagainya. Kesepian adalah keadaan sepi atau hal sepi.
Contoh kasus dari kesepian :
1. Setelah
anaknya yang telah menikah itu memiliki rumah sendiri, ibu Hadi merasa
kesepian.
2. Setelah
tembakan gencar itu berhenti, jalan-jalan tampak sepi. Orang-orang takut
keluar, bahkan suara deru mobil pun tak kedengaran.
3. Karena
pak Parman dan ibu Parman kurang bergaul, ditambah keadaan hari itu hujan
lebat, maka resepsi perkawinan anaknya sepi, tamu kurang sekali.
Setiap orang
pernah mengalami kesepian, karena kesepian merupakan bagian hidup manusia. Lama
atau sebentar perasaan kesepian ini bergantung kepada mental orang dan kasus
penyebabnya.
Sebab-sebab
terjadinya kesepian
Bermacam-macam
penyebab terjadinya kesepian. Salah satunya adalah frustasi. Orang yang
frustasi tidak mau diganggu,ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka
bergaul, dan sebagainya. Ia lebih senang hidup sendiri. Contoh :Pangeran
Sidharta, putra raja Kapilawastu, meninggalkan istana, tempat kemewahan,
keramaian, dan keindahan. Karena frustasi menyaksikan kontradiksi keadaan
diluar istana yang penuh penderitaan, maka ia meninggalkan istana dan pergi ke
hutan ke tempat yang lebih sunyi untuk mencari hakikat hidup.
Bila kita
perhatikan sepintas lalu mungkin keterasingan dan kesepian hampir serupa,
tetapi sebenarnya tidak sama, walaupun keduanya ada hubungannya. Perbedaan
antara keduanya hanya terletak pada sebab akibat. Kesepian merupakan
akibat dari keterasingan dan keterasingan sebagai akibat sombong, angkuh, kaku,
keras kepala, sehingga dijauhi kawan-kawan sepergaulan. Akibatnya, orang yang
dijauhi itu hidup terasing, terpencil dari keramaian hidup sehingga mereka
merasa kesepian.
5. Ketidakpastian
Ketidakpastian
berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu (pikirannya) atau mendua,
atau apa yang dipikirkan tidak searah dan kemana tujuannya tidak jelas. Itu
semua akibat pikirannya yang tidak dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian itu
disebabkan oleh berbagai sebab, yang paling utama adalah kekacauan
pikiran. Ketidakpastian atau ketidaktentuan adalah bagian hidup manusia. Setiap
orang hidup pasti pernah mengalaminya. Bahkan anak kecil sekalipun pernah
mengalaminya, misalnya, ketika anak kecil ditinggalkan ibunya, ia menangis
kebingungan. Kebingungan itu menunjukan adanya ketidakpastian, seperti anak
ayam yang kehilangan induknya.
6. Mengurangi atau Menghilangkan
kegelisahan
Cara yang digunakan
untuk mengurangi atau menghilangakan kegelisahan :
1. Dengan
memerlukan sedikit pemikiran yaitu, pertama kita menanyakan pada diri kita
sendiri (instropeksi),akibat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita
tanggung atau yang akan terjadi,mengapa hal itu terjadi,apa penyebabnya dan
sebagainya.
2. Kita
bersedia menerima sesuatu yang terjadi pada diri kita dengan rasa tabah dan
senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dari jiwa kita. Bersamaan
berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi
keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan tersebut dalam jiwa kita.
3. Berdoa
kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh sabar,tabah,senang dan ikhlas sehingga Ia
mau mengabulkan permohonan kita dari perasaan kecemasan ini,sebab Tuhan adalah
yang paling Maha Pemurah,Maha Pengampun,Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagi
umatnya yang mau berdoa dan memohon kepadaNya.
Manusia dan Penderitaan
1. Penderitaan
Penderitaan
adalah suatu keadaan dimana kita merasa disakiti atau di tindas secara fisik
maupun mental. Contoh secara fisik yaitu : mengalami suatu musibah, terkena
penyakit, dll. Contoh secara mental yaitu : mendapat cacian, di kecewakan, di
kucilkan, di khianati dan ditinggalkan.
Dalam
pengertian lain, penderitaan berasal dari kata "derita" ,dan kata
derita berasal dari bahasa sansekerta "dhra" yang artinya menahan
atau menanggung. Penderitaan bisa saja di alami oleh semua orang. Penderitaan
sesorang belum tentu sama dengan penderitaan yang di alami oleh orang lain.
Tingkat intensitas penderitaan juga bertahap yaitu dari yang ringan hingga yang
berat. Penderitaan merupakan langkah awal sesorang untuk bangkit dari
keterpurukan agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.
2. Siksaan
Siksa
berasal dari bahasa inggris "torture" yang artinya digunakan untuk
merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan sesuatu. Segala tindakan
yang menimbulkan penderitaan, baik secara fisik maupun mental, yang dilakukan
terhadap seseorang dengan tujuan balas dendam, hukuman, intimidasi dan sadisme
dapat dikatakan sebagai penyiksaan.
Siksaan
digunakan sebagai cara untuk pemaksaan sesuatu, kepentingan pribadi dan
kepentingan hukum. Penyiksaan hampir secara universal telah di anggap sebagai
pelanggaran berat hak asasi manusia. Manusia mempunyai hak asasi dalam
melindungi dirinya dari siksaan.
3. Rasa Sakit
Rasa
sakit adalah rasa yang tidak enak bagi pendeirta, rasa sakit atau penyakit
tidak dapat kehidupan manusia. Penderitaan rasa sakit, dan siksaan
merupakan rangkaian yang satu dengan lainnya tak dapat dipisahkan merupakan
rentetan sebab akibatnya. Karena siksaan orang merasa sakit dank arena merasa
sakit orang menderita. Rasa sakit banyak hikmahnya, antara lain
dapat mendekatkan diri penderita kepada Tuhan, dapat menimbulkan rasa kasihan
terhadap penderita dapat membuka rasa keprihatinan manusia, rasa social,
dermawan, dan sebagainya. Tiap rasa sakit atau penyakit ada obatnya hanya
tergantung kepada penderita atau keluarga penderita, apakah ada usaha atau
tidak.
4. Sumber-sumber
Penderitaan
Penderitaan
yang sering kita rasakan tidak datang begitu saja menghinggapi perasaan
kita,tetapi dia memiliki sumbernya,sumber penderitaan itu bisa disebabkan oleh
beberapa hal,sebagai contoh;kemiskinan di negeri ini,itu disebakan oleh
banyakanya masyarakat miskin yang hidup di negeri ini karena taraf hidupnya
masih tidak memenuhi standar sehingga banyak dari mereka yang masih menderita
karena kemiskinan tersebut selain itu juga bencana alam yang sering kita
lihat disekitar kita itu merupakan salah satu penderitaan yang ada,bencana
tersebut menyebabkan banyakanya rakyat di negeri ini yang kehilangan harta
benda,sanak saudara dan sebagainya,sehinnga mereka semua merasakan penderitaan
terkadang sumber penderitaan itu juga tidak hanya datang dari alamsaja tetapi
bisa juga disebabkan oleh ulah manusia sebagai contoh kita ambil,penebangan
hutan secara sembarangan ini dapat menjadi sumber penderitaan yang dialami oleh
masyarakat disekitar hutan tersebut karena dapat menyebabkan banjir dan dapat
menjadi masalah yang besar bagi masyarakat disekitar hutan tersebut sehinnga
ini dapat dikatakan juga sumber penderitaan.dari yang telah kita jelaskan
diatas itu merupakan sebagian faktor sumber penderitaan yang dapat tejadi
dimasyarakat selain itu juga sumber penderitaan bisa juga datang dari diri
sendiri misalnya jika kita tidak melakukan hal yang baik dalam hidup ini it
juga bisa menyebakan sumber penderittan karena jika kita melakukan sesuatu yang
tidak baik atau keluar dari aturan yang ada maka manusia akan mengalami
penderitaan contohnya seseorang akan dikucilkan dari ligkungan sekitarnya
apabila dia pernah melakukan hal yang salah seperti misalnya mencuri ,ini akan
menjadikan si orang tersebut menjadi menyesal akan semua yang pernah dia
lakukan sehingga orang tersebut akan menderita karena dia telah pernah
melakukan hal tersebut,hal ini dapat menimbulkan depresi bahkan bisa
menyebabkan seseorang jadi hilang kendali karena di bayang-bayangi oleh
perbuatan yang pernah dia lakukan tersebut.
Banyak
hal yang dapat menjadi sumber penderitaan yang kita rasakan tetapi semua itu
bisa dihilangkan apabila dalam setiap masalah yang kita hadapi kita selau
berpikiran positif dan ernih dalam menghadapinya oleh karena itu semua sumber
penderitaan tergantung dari bagaimana kita dapat menyikapinya dan percayalah
dari semua penderitaan yang kita rasakan pasti memiliki hikmah yang kita dapat
kita ambil karena dalam setiap penderitaan yang kita alami pasti ada jalan
keluarnya,maka dari itu berpikirlah positif dalam mengahadapi sumber
penderitaan yang kita alami dalam hidup ini jangan jadikan sumber penderitaan
itu sebagai belenggu yang tidak dapat kita lepaskan.
5. Cara-cara untuk
menghindar dari penderitaan
Upaya
menghindari dari penderitaan :
1. Menyadari batasan kemampuan diri
sendiri
2. Menjauhi permasalahan dengan orang
lain
3. Berani membela diri karena benar
Referensi :
- http://manusiadankegelisahan77.blogspot.com/
- https://id-id.facebook.com/belajarmemaknaiartihidupdankehidupan/posts/495025327246264
- http://ajisseh39.blogspot.com/2012/10/manusia-dan-penderitaan.html
- http://gyka04.blogspot.com/2011/05/tugas-ilmu-budaya-dasar-manusia-dan_26.html
- https://nadeadn.wordpress.com/2014/01/13/tugas-3-ilmu-budaya-dasar/
- http://www.dailymail.co.uk/femail/article-1265052/Camillas-niece-Emma-Parker-Bowles-reveals-10-year-battle-bi-polar-disorder.html
- https://dikavengenz.wordpress.com/2013/05/11/pengalaman-pribadi-dalam-mengatasi-kegelisahan-yang-berakibat-penderitaan-karena-ketidakadilan/
- http://sains.me/168/hasil-studi-orang-kesepian-lebih-mudah-terserang-penyakit.html/
0 komentar:
Posting Komentar